Aku Tersapa Oleh Kenangan.
Aku Tersapa Oleh Kenangan.
Deras
hembusan angin menerpa tubuh ini laksana ombak mengikis karang. Rintik hujan
membasahi bumi dan membentuk tirai seakan-akan menahanku tuk keluar dari ruang
yang membuatku sesak. Aroma tanah mulai mengelubungi indra penciumanku, dan
kenangan tentang dirimu sekali lagi hadir menyapa diriku yang pernah turluka
karna mencintai.
Sebenarnya
malam ini menyenangkan dan malam ini pun sunyi dimana aku dapat kembali
mengenang akan dirimu yang pernah hadir dalam hidupku. Aku adalah hati yang
sepi, hati yang pernah kau nyamankan dengan cinta dan kini hati itu sepi dan
gersang laksana kamar kost yang telahap api sepi, gersang, angus terbakar dan
menyisahkan arang, perih.
Jangan
kau tanyakan lagi seberapa sepi dan gersangnya hati ini, bukan tak ada yang
lebih sepi dan gersang dari hati yang telah hancur ditinggalkan. Kau adalah nyawa dan pemilik
dari hati ini, tanpamu hati ini tiada berarti.
Dalam
buku Rahvayana karya Sudjiwo Tejo, Rahwana berkata “ Tuhan jika cintaku kepada
sinta terlarang, lalu mengapa kau bangun megah rasa ini dalam hatiku”. Kini aku
mengerti betul bagaimana perasaan rahwana dalam mencintai dewi sinta yang telah
dimiliki rama. Dirimu kini telah dimilikinya dan kini tinggal aku sendiri yang
memendam rasa ini.
Seribu
kata menggoda dalam kepalaku berputar dan menghantuiku sepanjang malam, “apakah
diriku yang hina ini dapat kembali memilikimu dan sekali lagi menata hati yang
sepi dan gersang yang pernah kau tinggalkan”. Entah apa yang terjadi dalam
pikiranku saat ini, hingga keinginan
konyol tuk kembali bersamamu muncul. Atau haruskah ku kembali berlari dan
menerima kenyataan bahwa kini aku bukanlah seseorang yang selalu kau rindukan
dikala sunyi dan sepi menghantuimu.
Kisah Kita Memang Berlalu Begitu Cepat,
Namu Kenangan Tentang
Kita Yang Pernah Satu Di Satu Masa,
Masih Abadi Dalam Ingatanku, Maaf.
Komentar
Posting Komentar